Selama
menjalani siklus menstruasi, organ intim perempuan berada dalam kondisi yang
lebih lembab dari biasanya. Itulah mengapa setiap perempuan harus lebih memperhatikan kondisi organ
intim selama menstruasi.
Dr dr
Junita Indarti, SpOG, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo, memaparkan bahwa akibat dari lalai menjaga kebersihan organ
intim khususnya ketika siklus menstruasi adalah tumbuhnya mikroorganisme yang
tidak diharapkan. Kelalaian ini juga bisa menimbulkan bau, infeksi, dan
keputihan yang tidak wajar.
“Darah
itu, kan, media kuman yang baik, mengingat selama menstruasi darah akan
menempel di permukaan vulva, maka kita harus terus menjaga kebersihannya agar
kelembaban vagina tetap terjaga,” ujar Junita.
Kelembaban
vagina juga perlu dijaga dengan menggunakan pembalut dengan cermat. Inilah tiga
hal seputar pembalut yang wajib Anda ketahui:
# Pilah-pilih
pembalut
Beragam
jenis pembalut di pasaran menawarkan berbagai inovasi yang mengklaim sebagai
produk terbaik dan teraman untuk kesehatan. Menurut Junita, pada dasarnya tidak
ada jenis pembalut yang lebih baik atau lebih buruk. “Tidak ada kategori
khusus, yang penting dapat menyerap darah haid dengan baik dan membuat nyaman,”
ujar Junita.
Dengan
demikian, kriteria pembalut yang baik akan berbeda setiap orangnya. Baik
dilihat dari ukuran panjang maupun ketebalan, semua tergantung pada setiap
individu. Begitu juga dengan pembalut herbal yang disebut-sebut lebih sehat dan
aman. “Pembalut herbal, sebenarnya sama saja. Pasalnya, kandungan herbal atau
antibakteri yang terkandung dalam pembalut, kan, hanya bekerja di permukaan
vagina. Ia tidak sampai masuk ke liang vagina sehingga tidak bisa mengobati ke
dalam,” tegas Junita.
Ia
lantas menambahkan bahwa kandungan antibakteri atau antioksidan pada pembalut
pun sebenarnya tidak terlampau perlu. “Intinya, sih, membuat nyaman. Apakah
daya serapnya baik dan ukurannya pas? Itu saja cukup. Karena ada juga, kan,
pembalut yang penyerapannya tidak maksimal.”
# Rutin ganti pembalut
# Rutin ganti pembalut
Normalnya,
haid terjadi dalam siklus 21-35 hari, selama tiga hingga tujuh hari dalam satu
siklusnya. Dalam kisaran yang normal pula, jumlah darah selama satu siklus
menstruasi kurang lebih sebanyak 50 cc. Namun jumlah darah selama haid pada
setiap perempuan berbeda-beda. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada aturan
baku mengenai jangka waktu mengganti pembalut.
Meski demikian, kunci menjaga kebersihan dan kesehatan vagina selama masa menstruasi, tegas Junita, adalah dengan rutin mengganti pembalut. “Jadi tidak perlu memilih pembalut yang seperti apa, yang penting rutin menggantinya,” tambahnya.
Meski demikian, kunci menjaga kebersihan dan kesehatan vagina selama masa menstruasi, tegas Junita, adalah dengan rutin mengganti pembalut. “Jadi tidak perlu memilih pembalut yang seperti apa, yang penting rutin menggantinya,” tambahnya.
Waktu
terbaik untuk segera mengganti pembalut adalah ketika Anda sudah merasa lembab
dan tidak nyaman. “Intinya jika pembalut dirasa sudah penuh, lembab, dan
membuat tidak nyaman, berarti harus diganti. Umumnya setiap empat hingga enam
jam sekali,” tutur Junita.
Jadi, jangan menunda penggantian pembalut sebab perempuan menghasilkan bahan sekresi yang bersifat basa ketika menstruasi. Jika darah haid didiamkan menempel terlalu lama, pembalut dapat menjadi tempat berkembangnya jamur. Anda tak ingin, kan, organ reproduksi menjadi gatal dan berbau karena malas mengganti pembalut?
Jadi, jangan menunda penggantian pembalut sebab perempuan menghasilkan bahan sekresi yang bersifat basa ketika menstruasi. Jika darah haid didiamkan menempel terlalu lama, pembalut dapat menjadi tempat berkembangnya jamur. Anda tak ingin, kan, organ reproduksi menjadi gatal dan berbau karena malas mengganti pembalut?
# Perlu
panty liners?
Menjelang
siklus menstruasi, tak jarang perempuan mengalami masa keputihan. Untuk
menyiasatinya, beberapa orang memilih menggunakan panty liners untuk menjaga
permukaan vagina agar tetap kering.
Sebenarnya,
perlukah menggunakan panty liners ini? “Pada dasarnya, vagina dapat
membersihkan daerah kewanitaannya sendiri, jadi itu tidak perlu. Memang itu
dapat menyerap lendir, tapi sebaiknya tidak digunakan rutin karena justru tidak
sehat jika terus menggunakannya,” papar Junita. Pasalnya, meskipun tujuan
menggunakan panty liners untuk menjaga permukaan vagina agar tetap kering, pada
kenyataannya penggunaan panty liners justru membuat permukaan vagina tidak
memiliki ruang untuk bernafas sehingga membuat lembab.
“Ketika memang sedang keputihan tak apa menggunakan, tapi sesekali saja. Sesuaikan dengan tujuannya juga. Artinya, lihat kebutuhannya. Jangan digunakan secara rutin,” pungkas Junita.
**Tetap Jaga Kebersihan Organ Intim Anda***
“Ketika memang sedang keputihan tak apa menggunakan, tapi sesekali saja. Sesuaikan dengan tujuannya juga. Artinya, lihat kebutuhannya. Jangan digunakan secara rutin,” pungkas Junita.
**Tetap Jaga Kebersihan Organ Intim Anda***
Menjaga
kebersihan organ intim kewanitaan sangat dianjurkan. Salah satunya, dengan
sering mengganti pembalut saat datang bulan, kata seksolog dr Ryan Thamrin
SpOG. "Daerah lembab merupakan lahan subur berkembangnya Human Pappiloma
Virus (HPV) penyebab kanker serviks," tambahnya.
Sering
mengganti pembalut meminimalisasi kelembaban yang terjadi. Hal ini juga berarti
mencegah tumbuhnya HPV.
Seksolog
yang sekaligus ahli kandungan ini mengatakan, tidak masalah apakah pembalutnya
berbahan herbal atau tidak. "Yang penting sering diganti, itu kuncinya.
Mau pakai pembalut herbal atau tidak itu bukan masalah," ujarnya.
Wanita
memang harus lebih waspada terhadap kanker serviks. Usaha preventif diperlukan
untuk mencegah serangan kanker leher rahim.
Sampai
saat ini kanker serviks tercatat sebagai pembunuh nomer satu di indonesia dan
dunia.
Setiap
jam diperkirakan seorang wanita indonesia meninggal karena kanker serviks.
Diperkirakan terdapat 500 ribu wanita yang terdiagnosa kanker serviks.
Rata-rata kematian tiap tahunnya mencapai 270 ribu.
***Crystal-X,
Solusi Lengkap tentang Semua Permasalahan Kewanitaan Anda***
Crystal-X
adalah ramuan istimewa terbuat dari tumbuhan dan bahan organik yang memiliki
banyak fungsi atau manfaat :
DARI
SISI KESEHATAN KEWANITAAN:
1.
Untuk perawatan vagina sehari-hari bagi yang bermasalah maupun yang merasa
normal-normal saja.
2.
Mencegah dan menyembuhkan keputihan
3.
Membunuh parasit,jamur dan bakteri merugikan.
4.
Menyembuhkan iritasi di selaput vagina.
5.
Mencegah kanker alat reproduksi wanita.
6.
Menyembuhkan gatal-gatal.
DARI
SISI KEHARMONISAN PASUTRI:
1.
Mengaktifkan dan melenturkan kembali vagina bagi mereka yang pernah melahirkan
secara normal atau terutama yang melahirkan normal lebih dari 1 kali. Semakin
sering melahirkan, maka secara umum vagina cenderung menjadi lebih lebar.
2.
Membuat vagina menjadi lebih keset.
3.
Menghilangkan bau tak sedap di vagina dan menyegarkan aroma vagina.
4.
Menambah kepekaan terhadap daya rangsang saat penetrasi.
5.
Membersihkan kerak dan kotoran di selaput vagina akibat sperma, darah bulanan
yang tidak keluar sempurna,timbunan sekresi berlebihan vagina yang menempel di
dinding vagina.
6.
Membantu proses pembersihan saluran reproduksi luar pasca partus/melahirkan.
7. Mengurangi sekresi berlebihan di vagina dan memberi sensasi virgin atau "seperti masih perawan" terutama saat berhubungan intim.
7. Mengurangi sekresi berlebihan di vagina dan memberi sensasi virgin atau "seperti masih perawan" terutama saat berhubungan intim.
8.
Membantu meningkatkan kualitas hubungan intim pasutri
Atasi
Miss V yang becek dengan menggunakan CRYSTAL X!
Tak
hanya mengatasi becek, CRYSTAL X juga bermanfaat mengatasi keputihan, nyeri
haid, haid tidak lancar, kista, miom, membantu mempercepat mendapat momongan,
dll.
Pemesanan Crystal-X: Klik Disini
Pemesanan Crystal-X: Klik Disini